Cara Memainkan dan Menabuh Rebana atau Terbangan - Assalamu'alaikum para pecinta sholawat. Kali ini Sholah Sholawat akan membagikan sebuah artikel spesial buat pecinta Rasullah SAW. Yaitu cara menabuh terbang atau rebana. Menabuh terbaru di daerah Jawa sering disebut dengan Terbangan. Dan para personil terbangan disebut dengan Jam'iyyah Hadroh atau anak Hadroh. Jadi bisa juga dikatakan ini adalah cara menabuh Hadroh atau Rebana.
Saat ini rebana sudah mulai digandrungi anak-anak muda. Karena Rebana sendiri yang dulu berasal dari Jawa, kini sudah merambah ke Berbagai pulau di Indonesia. Beberapa grup rebana yang terkenal saat ini adalah Az-Zahir, Ahbabul Musthofa, Syubbanul Muslimin, dan lain sebagainya. Berikut Sholah Sholawat akan menjelaskan tutorial cara menabuh rebana atau terbangan.
Rebana atau Terbang adalah sebuah alat musik yang digunakan untuk mengiringi Sholawat, Hadroh dan Qoshidah. Terbuat dari kulit kambing yang dipaku pada kayu berbentuk lingkaran. Biasanya ditabuh bersama dengan alat lainnya seperti Jidur (Bas), Tam, Marawis, Darbuka, dll. Sekarang saya akan membagikan cara memainkan Terbangan atau Menabuh Terbang (Rebana).
Dalam menabuh rebana, diperlukan minimal 2 orang pemain. Satu menabuh Nganak'i, dan satunya Nikahi. Jadi kedua tabuhan harus beriringan hingga membuat irama yang pas. Disebut nganak'i karena tabuhannya banyak dan beranak alias dobel-dobel. Sementara disebut nikahi karena harus mengkolaborasi irama kedalam tabuhan nganak'i sehingga pas.
Jenis Tabuhan Terbang
Cara menabuh terbang dibagi 2.
1. Menabuh bagian TENGAH untuk suara DUNG (D)
2. Menabuh bagian PINGGIR untuk suara TANG (T)
Teknik Dasar Terbang Nganak'i :
DTT (DDDT TDTT DDDT TDTT DDDT TDTT) DDDTTeknik Dasar Terbang Nikahi :
DT (TDD TDT TDD TDT TDD TDT)Tabuhan diatas yang didalam kurung dilakukan terus menerus sampai Lagu atau Qoshidah Sholawatnya mau ref atau istilahnya Munggah / Naik. Untuk tabuhan naik seperti berikut :
Teknik Naik Terbang Nganak'i :
Naik pertama
TD T TTTT TDDD DDDD DDTT DDDT TDTT DDDT TDNaik kedua
T TTTT TDTT DDDT TDTT DDDT TDNaik ketiga
T TTTT (TDTT DDDT TDTT DDDT)
Teknik Naik Terbang Nikahi :
Naik pertama
TD TTTT TTTD DDDD DDDD TTT D.TTTD TTT D.TTTDNaik kedua
TT TTTD TTT D.TTTD TTT D.TTTDNaik ketiga
TT TTTD (TTT D.TTTD TTT D.TTTD)Tanda titik (.) diatas artinya jeda sebentar. Setengahnya jeda yang spasi. Dan didalam kurung diulang-ulang. Tabuhan Naik dilakukan kondisional menyesuaikan lagu. Jika refnya panjang, berarti naik kedua diulang berkali-kali hingga naik yang ketiga sebagai penutup. Jika ref hampir selesai, maka kembali ke teknik dasar, namun sebagai pembatas keduanya, ada teknik Mudun / Turun. Caranya adalah dengan menggabungkan langsung dengan teknik dasar. Atau bila Qoshidah SUDAH SELESAI, berhenti di titik-titik dibawah ini :
Teknik Turun Nganak'i :
(Naik ketiga)...TD...T(Teknik Dasar)Teknik Turun Nikahi :
Untuk Nikahi, langsung berhenti tanpa imbuhan atau langsung disambung TANPA JEDA SEDIKITPUN.Nah, diatas adalah cara memainkan rebana atau terbangan dengan benar. Untuk perbaris diatas, maksudnya adalah jeda yang agak lama lebih lama dari spasi. Tapi tidak lama sekali. Sekitar satu ketukan saja. Dan diatas adalah contoh yang biasa diterapkan pada Sholawat Ya Nabi Salam 'Alaika. Jika selain itu, LANGSUNG SAJA KE NAIK KEDUA, namun di imbuhi "TD". Jika akhy dan ukhty sudah mengerti, mari kita kumandangkan Sholawat. Semoga kita semua senantiasa mendapat syafa'at Nabi Muhammad SAW di yaumil Qiyamah kelak. Aaamin... Oh iya, teknik dasar diatas, memiliki banyak variasi. Dan bila sudah mahir, biasanya menggunakan teknik troupelan atau diperbanyakan pukulannya. Sehingga suaranya terlihat lebih rapat dan lebih enak didengar. Terimakasih. Kapan-kapan insyaallah akan share variasi-variasi tabuhan juga. Sampai jumpa.
Silahkan berkomentar dengan sopan.
Mohon koreksi apabila terdapat kesalahan lirik, jadwal, dan link yang rusak.
Terimakasih telah berkunjung.
EmoticonEmoticon